Penulis :
Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia Surabaya
Abstrak
Fenomena ketidakharmonisan pernikahan sangat variatif penyebabnya. Kesibukan kerja sehingga kurangnya waktu dan perhatian yang diberikan bagi keluarga. Perbedaan pendapatan finansial dimana ketika isteri memiliki gaji lebih besar dari suami,sehingga mengurangi rasa hormat terhadap suami, dan menjadi contoh anak-anak kepada ayah mereka. Adanya perselingkuhan juga turut menjadi pemicu retaknya pernikahan. Keluarga bahagia harus memiliki pernikahan yang kudus dan harmonis diberkati Tuhan. Tujuan pembentukan keharmonisan dalam sebuah keluarga bukan hanya pembentukan hubungan harmonis suami isteri saja, tetapi didalamnya juga mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan kesejahteraan dan kedamaian keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan kajian pustaka untuk menghasilkan data teoretis konsep keharmonisan pernikahan serta teknik wawancara dan dokumentasi guna memeroleh data konkrit tentang konsep pengajaran mempelai. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama, pernikahan Kristen harmonis akan tercapai dengan pemahaman yang benar dan kemauan untuk taat terhadap otoritas Firman Allah. Kedua, pernikahan Kristen sangat indah ketika suami isteri mampu menyadari dan menjalankan tugas dan fungsinya secara proporsional. Ketiga, pengajaran mempelai memberikan titik pijak dalam pernikahan sebagai standar dalam keluarga dan gambaran hubungan Kristus dengan jemaat.
0 Comments